Transistor, Simbol, Fungsi dan Penggunaannya
Transistor, Definisi beserta penjelasannya.
Simbol dan Bentuk Fisik Transistor
Panah dalam simbol menunjukkan arah aliran arus konvensional
di emitor dengan bias maju diterapkan ke persimpangan basis-emitor.
Satu-satunya perbedaan antara transistor NPN dan PNP terletak pada arah arus.
Bentuk fisik transistor ada bermacam macam, tergantung dari nilai daya dan peruntukannya.
- Berbetuk kecil setengah lingkaran, biasanya jenis transistor ini memiliki daya yang rendah dan sering dijumpai pada rangkaian rangkaian pra penguat atau driver, contohnya transistor a1015 dan transistor a733
- berbentuk seperti Jengkol, biasanya memiliki daya yang cukup besar, sering dijumpai pada perangkat penguat audio dengan daya menengah sampai besar. transistor ini bisa juga disebut transistor amplifier
- Berbentuk sepoerti topi, memiliki daya yang relatif menengah, biasa dijumpai pada penguat dan rangkain oscilator frekuensi
- berbetuk seperti kursi, pipih, memiliki daya menengah biasa dijumpai pada bagian power amplifier dan rangkaian regulator. misalnya transistor 1941 digunakan pada penguat Frekuensi tinggi.
Terminal Pada Transistor
Transistor memiliki tiga terminal yaitu, emitor, kolektor
dan basis. Terminal dioda dijelaskan secara rinci di bawah ini.
Gambar 3. Terminal pada Tranistor
- Emitter - Bagian yang memasok sebagian besar pembawa muatan mayoritas disebut emitor. Emitor selalu terhubung Forward bias dengan basis sehingga memasok pembawa muatan mayoritas ke basis. Pertemuan basis-emitor memberian sejumlah besar pembawa muatan mayoritas ke dalam basis
- Kolektor - Bagian yang mengumpulkan sebagian besar pembawa muatan mayoritas yang dipasok oleh emitor disebut kolektor. Persimpangan basis kolektor selalu dalam bias terbalik. Fungsi utamanya adalah untuk menghilangkan muatan mayoritas dari persimpangannya dengan pangkalan. Bagian kolektor transistor dikotori sedang, tetapi ukurannya lebih besar sehingga dapat mengumpulkan sebagian besar pembawa muatan yang disuplai oleh emitor.
- Basis - Bagian tengah transistor dikenal sebagai basis. Basis membentuk dua sirkuit, sirkuit input dengan emitor dan sirkuit output dengan kolektor. Sirkuit basis-emitor dalam bias maju dan menawarkan resistansi rendah ke sirkuit. Persimpangan basis kolektor berada dalam bias balik dan menawarkan resistansi yang lebih tinggi ke rangkaian. Basis transistor dikotori ringan dan sangat tipis karena transistor menawarkan pembawa muatan mayoritas ke basis.
Cara Transistor Bekerja
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat sebuah transistor biasanya berasad dari bahan silikon, karena level tegangan dan arusnya lebih besar dengan sensotifitas suhu yang rendah. Bagian Basis-Emitor berada pada bias maju, sehingga arus basis mengalir melalui daerah basis. Arus basis ini sangat kecil, sehingga menyebabkan berpindahya elektrok ke bagian kolektor dan membuat Hole atau lubang pada bagian basis.
Basis transistor sangat tipis dan sedikit dikotori karena
memiliki jumlah elektron yang lebih sedikit dibandingkan dengan emitor. Sedikit
elektron dari emitor digabungkan dengan lubang daerah basis dan elektron yang
tersisa dipindahkan ke daerah kolektor dan membentuk arus kolektor. Jadi kita
dapat mengatakan bahwa arus kolektor besar diperoleh dengan memvariasikan
daerah basis.